Thursday, April 14

Cinta Pudar

Dimanakah senyum indah yang dahulu ada di wajahmu?
Dimanakah tatapan penuh kasih yang dulu menghiasi hariku?
Dimanakah pelukan hangat yang selalu hadir menenangkan hatiku?
dan dimanakah engkau sekarang sayangku?

kau pergi jauh dariku tanpa sepatah kata
kau meninggalkanku terdiam di sini
membiarkanku menangis dalam kesendirian
membiarkanku terdampar di dunia yang hampa

wanita mandiri yang dulu kukenal
wanita manis yang dulu di sisiku
sekarang entah dimana dirimu,
pergi meninggalkan kehancuran

tak luput dari ingatanku
pertama kita berjumpa di kala itu
penuh senyum dan tawa
bagai sepasang anak kecil yang bebas

tentu saja kau tahu
Juni dua ribu sepuluh
sangat berarti itu bagiku
saat itulah ku memulai awal yang baru

desiran ombak yang terus meraung
tiupan angin yang menyejukkan tubuh
serta dinginny amalam yang terasa hangat
karena ada dirimu disini
yang kelak mengubah duniaku

suka dan duka kita hadapi
setiap masalah kita lewati
kudapat tetap tegar berdiri
karena dirimu disini

Kini aku terdiam
berharap kehadiramu di tiap malam
yang kan kembali menemaniku
sampai ajal menjemputku

?

Penghujung Hidup

bintang malam tak lagi bersinar
mentari pagi tak lagi indah
ya, karena tak ada dirinya

kudengar nyanyian burung gereja
dentuman jam dinding yang tak kenal lelah
membuat diriku terdiam
dan merasa hampa

gemercik aliran sungai
tiupan angin malam
hangatnya cahaya mentari
tak mengubah penderian ini

aku berdiri di sini
dengan segenap hati
tuk mengucap janji
ku siap mati

Sunday, April 3

nasib anak jalanan

detakkan jam dinding tak terdwengar lagi
kicauan burung menjadi angin lalu
kuberjalan di atas padang rumput luas
tak ada apapun, tak ada siapapun

kutadahkan tanganku ke atas
Tuhan apa yang terjadi?
Tak ada suara, tak ada jawaban
kuhanya menatap matahari
yang turut sendu melihatku

kegelisahan ini tak pernah kurasakan sebelumnya
aliran darahku tak menentu
kesadaran diri semakin berkurang
yang bisa kulakukan hanyalah duduk

terdengar raungan singa di belakangku
oh ternyata suara perutku
yang menderita karena lapar
tanpa belas kasih sedikitpun

kutatap tubuh ini
tubuh mungil tak berdaya
tanpa daging dan gizi
penderitaan ini takkan berakhir!

tanpa pilihan tanpa bisa melakukan apapun,
seruku kepada-Nya
Aku sudah siap Tuhan
Bawalah hamba-Mu ke sisi kanan-Mu