Tuesday, November 6

Tuhan

Tuhan, izinkan aku, mengetuk pintu hatinya
izinkan aku, masuk dalam hidupnya
izinkan aku, menjadi alasannya untuk tertawa

izinkan aku, menjadi tempatnya berkeluh kesah,
izinkan aku, menjadi sebuah berkah
bagi hidupnya yang kutau tak pernah mudah

Tuhan, kuyakin kau kirimkan dia bagiku tuk berikan warna baru
juga menamparku dengan kekuranganku
kau bawa dia ke dalam hidupku
mengubah cara pandangku pada dunia
caraku bersikap pada sesama
dan pandanganku untuk membalas kasih setiamu

Tuham, kau tau, bagiku, dia bukan wanita biasa
Dialah alasanku untuk tersenyum di pagi hari
karena tau dia telah tertidur nyenyak di malam harinya
dialah alasanku untuk menangis di malam hari
karena aku melihat dia terluka dan aku,
hanyalah seonggok daging yang tak dapat berbuat apapun.
tak dapat menghapuskan air mata itu dari wajhanya
dan hanya bisa melihat hatinya terluka, tanpa tau sebab dan tak tau harus bertindak

Tuhan, bukan hasratku untuk memilikinya,
melihatnya tersenyum sepanjang hari, sudah sangat cukup bagiku
karena lubuk hati terdalamku berkata bahwa aku harus menjaganya,
selalu melukis senyuman di wajahnya,
dan menemaninya melewati beratnya hidup yang dijalani.

Tuhan, inikah cinta?