Sunday, December 30

renungan dalam diri


Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, terkadang satu-satunya hal yang pling kita butuhkan adalah hal yang paling kecil yang kadang selalu kita lupakan saat ada hal yang lebih besar dating dalam hidup kita. Kita membutuhkan waktu sendiri, ya, sendiri, jauh dari keramaian, di tempat sepi, dimana kita dapat berdiam sejenak, lari dari kehidupan kita, dan berpikir akan jadi apa kita kelak dan apakah tujuan hidup kita sebenarnya di dunia ini. Sebenarnya, masalah tentang tujuan hidup kita di dunia ini bukanlah hal baru yang baru pertama kali kita hadapi, ambil contoh, misalnya saja sayayakin saat anda membaca tulisan ini, anda pasti pernah setidaknya sekali, memikirkan apakah tujuan hidup anda di dunia ini dan apa yang inigni anda capai kelak.
Ya, poin saya adalah kesendirian. Kadang kita memang memerlukan kesendirian, tak peduli bahwa kata orang pintar, kita ini makhluk social. Sesosial-sosialnya orang, pasti ia tetap memerlukan waktu seorang diri,ya, benar-benar seorang diri, tanpa campur tangan dari siapapun. Tuhan, tolon gbimibng aku agar dalam kesendirianku, aku dapat menemukan kehadiran-Mu dan campur tangan Mu dalam hidupku ini.
Kadang hati anda sendiri pun pasti pernah meminta meraung-raung kepada anda agar anda meliriknya sedikit saja, peduli pada kebutuhannya dan memberinya kenikmatan sedikit saja, dalam bentuk kesendirian dan perhatian anda pada diri anda sendiri.
Manusia, dalam hidupnya, seringkali melupakan keberadaan hatinya sendiri. Bagian yang dinamakan solar plexus, bagian dari jantung yang benar-benar ada dan memiliki fungsi untuk mengatur perasaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Seringkali mereka ditelantarkan, manusia terus mengejar ambisinya dan obsesinya demi memnuhi kebuthuan duniawi dan kebutuhan fisik saja tanpa sadar bahwa bagian terkecil dalam jantung inilah yang mewakili kehidupan non-fisik dari seorang manusia.
Aku, disini, berbicara seperti ini bukan berarti akulah orang yang paling hebat, paling benar, dan paling bisa memanjakan solar plexus ku, salah, aku di sini, berbicara seperti ini, karena aku tidak ingin banyak hati hati kecil yang terluka, jenuh dan jemu karena terus mengejar tujuan duniawi kita masing-masing tanpa memanjakan diri kita sendiri. Bukan kenikmatan duniawi yang aku maksud di sini tapi kenikmatan jiwa dan rohani yang dapat dicapai dengan cara yang berbeda dari tiap orang. Jujur saja, dengan aku menulis seperti ini, aku sudah merasa mendapatkan kenyamanan untuk hati kecil ku karena ia tahu bahwa aku memberikan sedikit waktuku untuk memperhatikan perasaanku sendiri. Semoga anda sekalian dapat mencapai sebuah titik dimana anda dapat merasaskan kenikmatan rohani dan ketenangan dalam jiwa anda dimana anda dapat bersyukur dan mengucap terimakasih atas ap ayang telah anda miliki tak peduli anda kaya miskin karena kita semua sama derajatnya dan sama-sama memiliki bagian hati kecil yang suci dan merefleksikan kehidupan batin sanda.

Thursday, December 27

Pertumbuhan Perekonomian Indonesia 2013


               Saya baru saja melihat sebuah berita kecil pada Kompas Kamis, 27 Desember 2012 yang berjudul “Kondisi Ekonomi Masih Belum Pasti”. Berita ini memberitahukan kita tentang adanya ancaman dalam pertumbuhan ekonomi di tahun 2013 mendatang. Ada beberapa factor yang baik secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara signifikan. Secara umum, faktor ini dibagi dua yaitu factor dari luar dan faktor dari dalam. Faktor dari luar yang akan mempengaruhinya adalah 1kondisi perekonomian dunia yang belum pulih dari krisis yang juga akan mempengaruhi faktor internal yang dapat mengguncang perekonomian seperti subsidi BBM yang terus meningkat, alokasi anggaran infrastruktur yang mengecil, neraca pembayaran yang tidak seimbang, serta potensi rasionalisasi perusahaan akibat naiknya UMR.
                Melihat cikal bakal masalah perekonomian yang akan muncul di tahun 2013 ini, saya merasa sangat prihatin melihat kondisi bangsa ini yang ironis. Terus terang, saya berasal dari keluarga yang pas-pasan. Tergolong kaum ekonomi menengah ke bawah. Menurut sudut pandang saya, saya merasa pemerintah tidak berdaya menghadapi situasi ini. Saya bukanlah ahli ekonom atau pengamat politik, saya hanya seorang mahasiswa baru yang memiliki pandangan yang masih lurus. Yang paling mau saya soroti adalah masalah kenaikan BBM.
                Isu kenaikan BBM bukanlah hal yang baru dibahas, isu ini sudah merebak dari pertengahan tahun 2012 lalu dan bukan hal yang tidak mungkin isu ini akan merebak kembali pada tahun 2013 yang tinggal beberapa hari lagi. Penyebabnya adalah jika situasi jatah subsidi masih seperti sekarang alias harga BBM tidak dinaikan, neraca perekonomian Indonesia akan terguncang besar. Berdasarkan data yang ada, dapat dilihat bahwa permintaan BBM bersubsidi dari hari ke hari terus meningkat, hal ini berdampak besar pada APBN Negara. Isu yang merebak pada pertengahan tahun 2012 lalu adalah mengenai jatah BBM bersubsidi. Pada kenyataannya, sekarang, biaya yang digunakan untuk BBM bersubsidi bahkan melewati batas dari yang telah dijatahkan dan kondisi ini tidak akan berubah sampai muncul kesadaran dari masyarakat untuk berhenti menggunakan BBM bersubsidi. Di lain sisi, jumlah kendaraan yang beredar di kota tempat tinggal saya, Jakarta, sudah melewati batas wajar menurut saya. Dapat dilihat secara kasat mata saat jam kerja di hari kerja biasa, ruas jalan seperti Jalan Sudirman, Kuningan, atau Thamrin dipenuhi oleh kendaraan-kendaraan bermotor. Kenaikan volum kendaraan bermotor ini juga menyebabkan konsumsi BBM baik yang bersubsidi maupun tidak akan meningkat (juga kecenderungan untuk menggunakan BBM bersubsidi).
                Menurut saya, pemerintah terlalu takut kekuasaannya lengser hanya karena tidak didukung kembali oleh masyarakat. Mengapa saya bisa berkata seperti itu? Dalam kasus perdebatan kemarin, secara keseluruhan, pemerintah tidak menaikan harga BBM karena takut masyarakat merana. Namun dampaknya adalah anggaran Negara menjadi kacau dan tidak jelas, dengan kata lain pemerintah hanya membuaikan masyarakat dengan kesenangan sesaat namun menghancurkan Negara perlahan-lahan. Sekarang dampak itu mulai terasa, dan bila anggaran untuk BBM bersubsidi tidak dikurang, akan mempengaruhi perkembangan infrastruktur karena jatah anggaran telah terkuras untuk subsidi BBM dan secara tidak langsung ini akan membawa bangsa kita menuju degradasi.
                Maka dari itu ada beberapa solusi yang saya tawarkan, saya bukanlah ahli politik bahkan saya tidak memiliki kekuatan sama sekali namun untuk membantu mengatasi masalah ini, saya pertama-tama akan menghimbau masyarakat untuk tidak menggunakan BBM bersubsidi. Saya sendiri bukan berasal dari keluarga mampu namun kesadaran saya untuk tidak menggunakan BBM bersubsidi sudah terbangun. Kedua, terus terang saya menghimbau pemerintah untuk menaikan harga BBM daripada Negara menjadi hancur, mengapa? Menurut saya, penggunaan BBM yang berlebihan hanya didasari oleh alasan yang kurang penting seperti misalnya untuk bahan bakar kendaraan bermotor yang digunakan untuk berjalan-jalan ataupun karena misalnya satu keluarga memilki banyak kendaraan bermotor yang berujung pada membengkaknya konsumsi BBM.
                Saya menulis tulisan ini bukan bermaksud untuk menjatuhkan pihak-pihak tertentu, saya hanya mengutarakan pendapat saya mengenai suatu masalah yang berkaitan dengan negeri kita sendiri dan saya tidak setuju jika masyarakat sipil seperti saya dan anda hanya diam saja dan menutup mata serta telinga dari masalah besar yang akan terjadi pada tahun 2013 akibat masalah subsidi BBM yang terus diperdebatkan kejelasannya. Mohon maaf bila ada salah-salah kata, terimakasih.